Postingan

JALAN KEHIDUPAN

Gambar
  (Sumber Foto: Nacaki) JALAN KEHIDUPAN Hidup ini adalah perjalanan. Ragam peristiwa adalah jalan yang kita tapaki. Perjalanan ini terasa begitu panjang, jalan-jalan yang kita lewati juga begitu beragam; lurus, berliku, mendaki, mulus dan berlumpur serta tak jarang berisi kerikil tajam. Tak selamanya jalan itu lurus adalah fakta yang harus selalu kita patri dalam hati. Menjalani hidup berarti siap dengan beragam jalan yang akan ditemui. Berani hidup berarti berani menjalani, jika tak berani jangan hidup. Harus ada jejak indah yang kita tinggalkan di setiap langkah di jalan-jalan yang kita tapaki. Sejarah hanya akan mengenang apa yang kita lakukan. Sejarah juga akan melupakan mereka yang hanya menjalani hidup sebagai perjalanan semata dan tidak menyisipkan makna ibadah di dalamnya. WALK ON YOUR OWN WAY & DO SOMETHING COZ YOU'RE NOTHING IF YOU DO NOTHING !

MAMPU DAN MAU

  MAMPU DAN MAU Nanda Candra Kirana Silitonga   Berbicara kompetensi atau kemampuan, ada empat golongan orang : 1.       Orang yang tak mampu dan tak mau 2.       Orang yang tak mampu tapi mau 3.       Orang yang mampu tapi tak mau 4.       Orang yang mampu dan mau   Orang yang tak mampu dan tak mau Orang yang tak memiliki kemampuan umumnya seperti ini. Ia tak akan mau berbuat sesuatu karena terpenjara dalam doktrin ketidakmampuan. Jangankan mencoba, membayangkannya saja terkadang ogah. Tipikal orang seperti ini tak memiliki semangat berjuang, kalah sebelum berperang   Orang yang tak mampu tapi mau Tipikal orang yang seperti ini, tahu betul keterbatasan yang ia miliki. Ia paham bahwa butuh perjuangan lebih untuk menggapai apa yang orang lain capai. Namun orang seperti ini adalah pejuang sejati. Dia tidak akan mundur untuk menggapai mimpi. Meski gagal dia akan kembali mencoba. Orang seperti ini punya defenisi sukses sendiri.   Orang yang mampu tapi tak mau

KARENA CINTA

  KARENA CINTA Nanda Candra Kirana Silitonga   Roihuis Grembeda, begitu orang mengenalnya. Dia pria yang terkenal cukup aneh. Sayapnya hanya satu. Ketika akan terbang, dia harus melompat dari tempat yang tinggi. Gaya terbangnya sungguh sangat berbeda. Dia seperti berguling-guling di udara. Setiap pagi dia akan terbang ke arah pegunungan di utara Desa Maresdasa. Dia akan mengorek tanah pegunungan untuk membuat aliran sungai ke Desa. Tangan besinya terlihat banyak terluka. Orang-orang Maresdasa tahu alasannya melakukan itu semua. Dia begitu cinta pada pohon kenari di tengah desa. Grembeda tak ingin pohon itu mati karena kekeringan yang melanda. Kenapa dia begitu mencintainya? Pohon itu adalah Rukjihfera, wanita yang ia cinta. Rukjih dikutuk oleh Dewa Pouytreed karena bernyanyi di bawah sinar rembulan. Di bawah teduhnya Rukjih, sejak matahari akan terbenam, Grembeda beristirahat. Dia akan mengajak Rukjih berbincang. Sesekali dari batangnya Rukjih mengalir air tanda kesedihan.

DUA RUMAH

  DUA RUMAH Nanda Candra Kirana Silitonga Rumah Pertama Pembangunannya dimulai sejak cinta antara sepasang insan muncul. Mereka menikah, berkomitmen untuk hidup bersama dan mulai berusaha mengumpulkan bahan-bahan untuk rumahmu. Engkaupun hadir di rumah itu. Tinggal disna sekira Sembilan bulan lamanya.   Rumah Kedua Engkau sendiri yang menyiapkannya. Rumah itu akan gelap tanpa lentera kebajikan. Semenjak engkau tiba pada garis akil balig, ragam pernak-pernik untuk rumahmu yang sempit telah engkau siapkan. Di rumah itu, sama seperti rumah pertamamu, engkau akan sendiri bersama sepi.   Langkat, 23 Juni 2022

JUJUR YANG TIMPANG

  JUJUR YANG TIMPANG Nanda Candra Kirana Silitonga   “Abang mau jujur, Dik” Ungkap suami membuka pembicaraan. “Abang sudah nikah lagi” Lanjutnya “Baguslah, Abang jujur” Respon singkat sang istri “Adik tidak marah?” Tanya suami terlihat bingung “Tidak, Bang. Untuk apa adik marah?” Jawab sang istri datar. “Kalau tahu begini udah jujur dari lama abang, Dik” Suami terlihat senang “Besok adik gugat cerai, Abang” IUcap istri sembari beranjak pergi “Loh, tapi katanya Adik tidak marah” Suami memasang wajah cemas sambil mengejar langkah istrinya. “Atau Abang mau menceraikan aku sekarang?” Tanya istri “Kalau tahu begini, lebih baik abang tidak jujur” Ucap suami dengan nada menyesal. “Aku pergi dari sini malam ini. Biar abang bisa tinggal dengan istri baru abang disini” Ucap istri sambil memasukkan pakaian ke dalam tas. Suami masih berusaha merayu istri untuk mengurungkan niat, tapi usahanya sia-sia. Istri yang sudah selesai berkemas keluar dari rumah. Tak berselang la

ISTIMEWA BAGI MEREKA

  ISTIMEWA BAGI MEREKA Nanda Candra Kirana Silitonga Pria tua terlihat girang saat membuka bungkus plastik yang ia dapat dari tong sampah itu. Sesuai yang ia harapkan. Langkahnya terlihat semakin semangat menuju tempat kehidupan berikutnya. Ia tingting plastik itu. Ia tidak menyatukannya dengan barang-barang lain. Kembali kini wajahnya melahirkan senyum bahagia. Kali ini ia mendapatkan lagi apa yang ia harapkan. Hanya benda yang satu ini, ia gabungkan dengan benda lainnya. Ia yakin hari ini memang hari yang spesial bagi cucunya. Ia tidak sabar untuk segera pulang dan membawa dua barang istimewa itu. Pikirannya membayangkan senyum bahagia sang cucu. Lima jam sebelumnya… “Ibu, sisa bolu ulang tahun tadi malam saya buang saja ?” Tanya Iqdabasah pada majikannya “Iya, buang saja” Jawab majikannya Iqdabasah memasukkan sisa bolu yang masih berbungkus itu ke dalam kantong plastik besar. Ia membuangnya ke dalam tong sampah tepat di depan rumah majikannya.   Tujuh jam sebelumnya…