MAMPU DAN MAU
MAMPU DAN MAU
Nanda Candra
Kirana Silitonga
Berbicara kompetensi
atau kemampuan, ada empat golongan orang :
1. Orang
yang tak mampu dan tak mau
2. Orang
yang tak mampu tapi mau
3. Orang
yang mampu tapi tak mau
4. Orang
yang mampu dan mau
Orang yang tak
mampu dan tak mau
Orang yang tak
memiliki kemampuan umumnya seperti ini. Ia tak akan mau berbuat sesuatu karena
terpenjara dalam doktrin ketidakmampuan. Jangankan mencoba, membayangkannya
saja terkadang ogah. Tipikal orang seperti ini tak memiliki semangat berjuang,
kalah sebelum berperang
Orang yang tak
mampu tapi mau
Tipikal orang
yang seperti ini, tahu betul keterbatasan yang ia miliki. Ia paham bahwa butuh
perjuangan lebih untuk menggapai apa yang orang lain capai. Namun orang seperti
ini adalah pejuang sejati. Dia tidak akan mundur untuk menggapai mimpi. Meski gagal
dia akan kembali mencoba. Orang seperti ini punya defenisi sukses sendiri.
Orang yang
mampu tapi tak mau
Tipikal ketiga
adalah orang yang merugi. Dia telah dikaruniai kompetensi yang mungkin orang
lain tak miliki. Hanya mungkin karena rasa malas, tidak mau lelah atau punya
rasa malu yang berlebihan, ia tidak mau menggunakan kompetensi yang ia miliki. Lucunya,
terkadang orang yang seperti ini, suka mengomentari capaian orang lain dengan
ucapan, “Kalau begitu saja, aku juga bisa”. Sayangnya ia tak berbuat apa-apa.
Orang yang
mampu dan mau
Tipikal keempat
inilah yang disebut dengan orang yang pandai bersyukur. Ia akan menggunakan
potensi yang ia miliki untuk hal-hal baik dan bermanfaat. Ia mengerti bahwa
menggunakan potensi adalah salah satu cara mensyukuri nikmat. Hanya saja, orang
seperti ini harus hati-hati terjebak dalam kesombongan. Sebab dalam waktu
bersamaan dia memiliki dua modal untuk berbuat; kemampuan dan kemauan.
Langkat, 30 Juni 2022
Komentar
Posting Komentar