Menulislah Maka Anda Akan Berprestasi
Guru Menulis dan Berprestasi
Pertemuan kali ini
semakin istimewa. Pematerinya adlah seorang Juara I Guru Berprestasi Tingkat
Nasional Tahun 2015. Banyak pengalaman yang beliau bagi sebagai motivasi :
Untuk mencapai kejuaran
tersebut saya sebenarnya mulai menyiapkan diri sejak awal saya bekerja di SMP
Negeri 1 Wonosari. Tepatnya pada saat itu saya masih CPNS diminta untuk
mengikuti kegiatan seleksi simposium tingkat Propinsi DIY tahun 2006. Saya melihat ada peluang yang
saya rekam dari senior-senior saya saat pelaksanaan simposium tersebut yaitu
banyak dari peserta simposium yang ahli dalam penelitian namun belum banyak
yang menguasai TIK, sedangkan teman-teman yang menguasai TIK banyak yang tidak
mau melakukan penelitian bahkan malas menulis laporan
Simposium pada waktu itu
diikuti oleh semua ketua MGMP SMP maupun pengurus hampir semua bidang study
yang ada di propinsi DIY dan setiap Kabupaten wajib untuk mengirimkan peserta
dalam kegiatan tersebut. Itu sebagai sebuah tantangan dan peluang bagi saya
untuk mempromosikan diri kepada para senior, hal tersebut dikarenakan saya pada
tahun 2006 sudah menyelesaikan S2 untuk jurusan Teknologi Pembelajaran
(walaupun harus kuliah 11 tahun karena S1 hampir DO 7 tahun ditambah langsung
S2 3,3 tahun itulah senjata yang handal bagi saya)
Jadi untuk keberhasilan
awal yang saya rasakan adalah:
- Pendidikan amat penting bagi kita saat akan terjun ke dunia kerja ( saya sudah diberi senjata yang tajam oleh orang tua),
- Pemilihan jurusan S2 yang tidak linier bagi saya pada saat itu karena pingin punya keahlian yang belum banyak dimiliki oleh teman-teman di dunia pendidikan pada saat itu.
Dari simposium tersebut
saya mulai diminta untuk mengajar Powerpoint, flash, blog, dan lain-lain dari
sekolah-sekolah di wilayah kabapaten
gunungkidul, lintas mgmp, dan juga diminta untuk menjadi trainer kegiatan di
tingkat kabupaten maupun tingkat propinsi.
Kemudian ajang lomba
mulai saya jajaki, kegagalan setiap mengirimkan karya, dan proposal
berkali-kali. Namun pantang menyerah terus mencari informasi lomba lewat web
maupun blog tentang info lomba. jangan tunggu informasi dari dinas karena pasti
akan terlambat... kegagalan-kegagalan yang ada di depan mata saat lomba, bahkan
karya terbaik yang saya buatpun masih kalah.... dalam lomba padalah pada saat
itu karya yang saya buat lebih baik dari karya peserta lomba lain? "Inilah
masalah baru bagi pemain lomba"
Oleh karena itu saya
riset kenapa selalu kalah... saya renungkan akhirnya mulai tahun 2009 saya
sudah mulai mencicipi hasil kejuaran dari tingkat kabupaten, regional, maupun
propinsi, namun di tingkat nasional saya selalu kalah dalam 6 kali berhasil
menjadi finasil lomba tingkat nasional apa sih yang
menyebabkannya"??????????"
Saat kita benar-benar
ingin mengikuti lomba tingkat nasional maka kita harus melakukan: 1.
Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya karya yang akan kita ikut lombkan
(kecuali masih tahap awal karena hanya ingin mencoba berhasil/tidak ya
gagal/tidak), 2. Karya yang kita ikutkan dalam lomba bukan karya yang instan
artinya karya yang kita buat tidak maksimal karena hanya membuat karya saat
akan ada lomba, namun siapkanlah karya yang dibuat itu jauh hari bahkan mungkin
1 tahun pengerjaan yang di dalamnya ada jiwa dan ruh kita, semangat kita. 3)
Jika kita lolos ke nasional perlu di lihat kembali apasih yang akan dinilai
saat kita mengikuti lomba tersebut, apakah karyanya ataukah presentasinya (hal
ini sangat penting saat kita mengikuti suatu lomba), 4) Siapkan diri, pribadi,
mental dan juga fokus pada lomba, 5) saat presentasi lomba fokus pada materi
yang akan kita sampaikan, jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi
yang kita siapkan karena akan banyak memakan waktu.
Kegagalan-kegagalan di
awal saya ikut lomba di tingkat nasional karena pada saat pemaparan saya dulu
sering melakukan presentasi yang keluar jalur bukan pada pokok media atau
penelitian yang saya buat misalnya( siapa saya, prestasi apa yang saya miliki,
membanggakan organisasi, sekolah, maupun yang lainnya sehingga keluar jalur
dari presentasi yang seharusnya saya harus fokus pada media yang saya
presentasikan) itu penting sekali karena saya pernah gagal di ajang inobel
tahun 2009 saat itu saya kehabisan waktu karena hanya menceritakan siapa saya,
dan lain-lain yang akhirnya harusnya dari teman-teman peserta pada saat itu
menilai saya bisa masuk 3 besar ternyata tidak masuk ...... pengalaman pahit...
untuk tahun 2015 syarat
portofolio kita adalah 8 tahun. itu hal yang menantang bagi peserta gupres maka
penting untuk mengarsipkan semua kegiatan yang pernah kita lakukan dari tahun
ke tahun ( alhamdulillah karena pengalaman tahun 2006 tersebut saya masih
memiliki semua arsip yang dibutuhkan untuk mengikuti gupres, seperti undangan,
catatan singkat/ laporan singkat setiap kegiatan yang saya ikuti, foto, video
dan dokumentasi, piagam dan sertifikat yang lain selama 8 tahun tersebut hampir
semuanya lengkap sehingga memudahkan untuk menyusun portofolio tersebut)
saya lanjutkan untuk
tipsnya
4. Buat makalah evaluasi diri mengapa saya layak sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi. [ jika dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu dibuat]
5. Persiapkan video pembelajaran untuk satu tatap muka yang mencerminkan proses pembelajaran yang benar sesuai dengan rpp yang kita buat. [ syarat yang maju ke tingkat nasional
[20:09, 4/17/2020] Nulis
Gratis: setelah itu semua siap maka hal yang kita lakukan adalah melalui
tahapan-tahapan seleksi guru berprestasi dari tingkat kabupaten sampai nasional
yaitu:
Kegiatan penilaian di
masing-masing jenjang seperti yang sudah saya ikuti pada tahun 2015 meliputi:
Lomba Guru Berprestasi
tingkat Kabupaten Gunungkidul:
1.
Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional
2.
Test Wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Prefesional,
Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Kepribadian.
3.
Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.
Lomba Guru Berprestasi
Tingkat Propinsi DIY
1.
Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi
Kepribadian dan Kompetensi Profesional
2.
Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi
Kepribadian dan Kompetensi Profesional
3.
Psikotest
4.
Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.
Lomba Guru Berprestasi
Tingkat Nasional
1.
Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi
Kepribadian dan Kompetensi Profesional
2.
Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi
Kepribadian dan Kompetensi Profesional
3.
Psikotest
4.
Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.
oh iya teman-teman jika
ingin melihat komponen portofolio yang saya gunakan untuk lomba gupres tahun
2015 dapat dilihat di web saya : Contoh Portofolio Gupres
http://ciget.info/wp-content/uploads/2016/04/3.pdf
Komentar
Posting Komentar