Rahasia Cepat dan Tepat Menulis di Media Massa
MENULIS CEPAT DAN
TEPAT DI MEDIA DARING DAN LURING
Pertama, kita harus
kalahkan dulu dua musuh utama dalam menulis. Apa itu musuh utamanya? Rasa takut
dan malas. Dua musuh utama yang harus kita kalahkan agar dapat memulai menulis
cepat dan tepat di media massa luring atau daring. Takut tulisannya jelek,
takut dicela, takut tulisannya sudah basi, dan takut takut lainnya. Ini yang
menghambat kita dalam memulai sebuah tulisan.
Seorang penulis yang baik
biasanya adalah pengamat dan pencatat yang baik. Karena terbiasa mencatat apa
yang dilihat, didengar, dan dirasakan, kemudian dituangkan menjadi sebuah
tulisan, maka seorang penulis akan menulis meski tidak membawa alat perekam,
alat tulis, maupun laptop. Mencatat di benaknya dapat dilakukan di mana saja.
Di kantin, di kantor, di kafe, bahkan ketika di atas motor yang sedang
dikendarainya atau di balik kemudi mobil yang sedang disetirnya. Setiap penulis
yang baik tentu tidak membutuhkan “mood”. Tidak ada alasan tidak menulis, karena tidak
ada mood. Mood harus disingkirkan dari
benak Anda jika menghambat kerja otak dalam menulis.
Bayangkan Anda seorang
yang bekerja menghasilkan tulisan seperti wartawan, kolumnis, dan redaktur
majalah. Jika mereka bekerja
mengandalkan mood, tentu karirnya akan tamat seketika. Isaac Asimov, seorang
penulis fiksi ilmiah yang memiliki reputasi bagus, mengakui bahwa cara ia
menulis adalah “simpel dan apa adanya”. Saya garis bawahi. Menulislah dengan
simpel dan apa adanya. Menulis hal yang aktual dan sesuai dengan gaya
selingkung media yang akan dituju, menjadi kunci sebuah tulisan diterbitkan. Seperti
dikatakan asimov tadi, seorang penulis yang baik, maka ia dapat menulis dengan
cepat. Perlu diingat, bahwa setiap orang
yang mampu mengerjakan sesuatu dengan baik, maka ia dapat melakukan lebih cepat
dibandingkan orang yang tidak bekerja secara baik.
Menulis adalah sebuah
kecakapan atau keterampilan. Bila Anda menguasai secara detail pengerjaan tulis
menulis, maka kecakapan itu akan berbanding lurus dengan kecepatan pengerjaan. Menulislah
dengan simpel dan apa adanya mengandung maksud, jadilah dirimu sendiri ketika
menulis. Bagaimana caranya menemukan gaya atau menjadi diri sendiri ketika
menulis? Tentu dengan perbanyak menulis dan membaca untuk mempelajari gaya
tulisan orang lain atau copy the master.
Jangan paksakan diri
dengan menulis sesuatu yang berlebihan di luar gaya Anda. Mulailah menulis dari
sesuatu yang Anda suka. Kalau suka traveling, tuliskan kisah perjalanan Anda. Tentu
Anda akan lebih mudah menuliskan sesuatu yang disukai. Tuturkan segala yang ada
secara sederhana dengan cara Anda. Salah satu yang membuat seseorang tidak
mampu menghasilkan tulisan yang baik adalah karena mencoba memasukkan kata atau
kalimat yang membuat pembaca tidak paham pesan apa yang dimaksud dalam tulisan
itu.
Menulis itu untuk dibaca.
Oleh karena itu, pesan dalam tulisan harus jelas dapat dipahami oleh pembaca. Jika
menulis dengan kalimat yang tidak simpel, maka tujuan pesan Anda dalam tulisan
tidak tersampaikan. Bahkan hanya membuat kening pembaca berkerut.
Menulislah seperti
berbicara. Ketika berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan Anda
menggelembungkan kata atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan. Ketika berbicara kepada orang lain, tentu
sedapat mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami, iya kan?.
Mengapa Anda masih ragu
menghasilkan draf tulisan yang pertama? Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek,
karena Anda masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf tersebut. Setiap
media memiliki gaya selingkung masing-masing sesuai kebijakan redaksinya. Misalnya, kita perlu mengetahui, berapa jumlah
kata dalam artikel yang bisa dimuat di media itu, dan aturan penulisannya. Atau
rubrik apa saja yang tersedia di media tersebut. Tidak usah kuatir tulisan kita
ditolak dan dianggap jelek. Perbaiki lagi kekurangannya, dan terus kirim lagi.
Banyak faktor mengapa
tulisan tidak diterima redaksi. Mungkin tulisan tidak aktual? Atau space dalam
edisi penerbitan sudah penuh. Setelah mendapatkan sharing dari saya di atas,
mengapa masih ada keraguan menghasilkan draf tulisan? Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena
Anda masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf tersebut. Draf tulisan
yang jelek masih dapat diperbaiki daripada tidak ada draf sama sekali.
Komentar
Posting Komentar