MENULIS BUKAN MELUKIS, MENULIS ADALAH MEMBACA

 


             

 

MENULIS BUKAN MELUKIS, MENULIS ADALAH MEMBACA

Oleh : Nanda Candra Kirana

Semua bisa ditulis dan setiap yang ditulis pasti dibaca

Kalimat diatas terlihat hiperbolis namun kenyataannya benar. Bukankah setiap kali anda menulis, anda akan membaca tulisan anda?.


Disini letak manfaat kegiatan menulis. Anda tidak hanya melahirkan kata namun juga memindai kata. Dua kegiatan otak yang sangat baik dilakukan untuk memberi rangsangan kecerdasan.

Menurut Key Pugh, PhD, presiden dan direktur penelitian Haskins Laboratories kepada majalah Oprah, dibandingkan menonton televisi atau mendengarkan radio, membaca dapat memberikan pelatihan yang berbeda. Baik ketika memahami halaman per halaman atau hanya membaca intruksi manual mesin pembuat kopi. Bagian otak telah mengembangkan fungsi lain seperti kemampuan imajinasi, bahasa dan pembelajaran asosiatif, semua terhubung dalam sirkuit saraf tertentu ketika membaca. Key Pugh pun berkesimpulan jika kebiasaan membaca dapat memacu otak dalam berpikir dan berkonsentrasi. (Kumparan.com)

 

Anda akan lebih tertarik membaca apa yang anda tulis

Dari segi psikologis, menarik untuk dikaji lebih dalam bahwa manusia akan memperhatikan karyanya dibanding karya orang lain. Begitu juga halnya dengan tulisan. Saat anda ingin membandingkan tulisan anda dengan tulisan orang lain, secara otomatis perhatian anda akan lebih kepada tulisan anda sendiri. kemudian anda akan lanjut membaca karya orang lain. So, ada dua kegiatan membaca dalam satu kegiatan menulis yang anda lakukan ketika anda membandingkan tulisan anda dengan tulisan orang lain.

Bahkan ketika seseorang menulis dan membaca ulang tulisannya. Kegiatan membaca itu tidak cukup satu kali dilakukan. Semua penulis hebat juga melakukan hal itu; membaca ulang tulisan mereka berkali-kali sebelum akhirnya berubah menjadi sebuah maha karya.


Menulis bukan melukis

Yups, kedua kegiatan ini bisa jadi diawali dengan hal yang sama yaitu imajinasi. Namun menulis tidak sekompleks melukis. Eksekusi menulis tidak serumit melukis. Teknik-tekniknya juga tidak serumit melukis. Penulis adalah pelukis kata sedangkan pelukis adalah penulis warna. Agak berat untuk dicerna ya? Saya juga berat mencernanya.he..he..

Seorang penulis hanya harus menggunakan rasa dalam memilih kata sedangkan pelukis harus melewati beragam fase sebelum melahirklan visual objek imajinasinya.

Menulislah, cukup melukis kata bukan melukis warna

Salam Pusing!

Description: C:\Users\candra\Downloads\WhatsApp Image 2021-02-01 at 23.19.59(1).jpegDescription: C:\Users\candra\Downloads\WhatsApp Image 2021-02-01 at 23.19.59.jpeg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN MODA DARING LAGI UNTUK KELAS 7 MTsN 1 LANGKAT

DARI PTK KE MEDIA CETAK