RAGAM AKSARA NUSANTARA

RAGAM AKSARA NUSANTARA

Oleh : Nanda Candra Kirana

 

Tiap daerah di nusantara punya aksara yang berbeda dari tempat lainnya. Beberapa di antaranya masih kita kenal hingga kini. Seperti aksara Jawa dan aksara Sasak. Beberapa lagi kita kenal melalui prasasti yang dibahas dalam pelajaran sejarah di bangku-bangku sekolah.

Bila melihat sejarah ternyata ada beberapa bentuk aksara yang menjadi bentuk tulisan di nusantara. Mengutip dari https://www.boombastis.com, setidaknya ada 7 bentuk aksara yang akan kita paparkan disini.

1. Aksara Pallawa

Aksara Pallawa adalah aksara yang paling sering digunakan pada beberapa prasasti di nusantara. Seperti prasasti Mulawarman di Kutai, Kalimantan Timur dan Prasasti Tarumanegara di Jawa Barat. Aksara Pallawa atau biasa ditulis Pallava ini berasal dari Dinasti Pallava yang pernah berkuasa di selatan India antara abad ke-4 sampai abad ke-9 Masehi.

2. Aksara Jawa

Aksara yang hingga kini masih dikenal oleh masyarakat Jawa adalah Aksara Jawa. Aksara ini menggunakan sistem tulisan Abugida yaitu sistem penulisan dari kiri ke kanan dan melambangkan suatu suku kata bervokal ‘a’.

Aksara ini terdiri dari 20 suku kata dan beberapa aksara suara, tanda baca, dan angka Jawa. Aksara Jawa dan aksara Bali merupakan perkembangan modern dari aksara Kawi, salah satu turunan aksara Brahmi yang berkembang di Jawa. Aksara ini dulu lebih banyak digunakan untuk menerjemahkan bahasa sansekerta.

3. Aksara Bali

Aksara Bali adalah aksara yang hampir sama dengan aksara Jawa. Hanya saja aksara Bali terdiri dari 47 aksara yang terdiri dari 18 huruf konsonan dan 7 huruf vokal, sedangkan sisanya adalah serapan dari bahasa Sansekerta dan Kawi.

Dalam aksara Bali, huruf dibagi berdasarkan pengucapannya yang sering disebut dengan warga aksara. Pembagian ini berdasar pada kaidah penulisan Sansekerta Panini.

4. Aksara Kawi

Aksara Kawi atau sering ditulis Kavi yang memiliki arti pujangga. Aksara Kawi adalah salah satu jenis aksara Brahmi. Aksara Kawi sering digunakan di sekitar daerah Jawa dan Bali.

Tapi beberapa prasasti bertuliskan aksara Kawi juga ditemukan sampai ke Filiphina. Pada perkembangannya, aksara Kawi adalah nenek moyang dari aksara-aksara yang ada di nusantara.

5. Aksara Sasak

Seperti namanya, aksara ini sering digunakan oleh masyarakat suku Sasak, Lombok. Aksara ini terdiri atas 4 bagian yaitu Carakan, Swalalita, Rekan, dan Carakan. Hampir sama dengan Aksara Jawa, aksara Sasak juga berjumlah 20 huruf dengan tambahan aksara murda dan angka.

6. Aksara Lontara

Aksara Lontara sering digunakan oleh masyarakat suku Bugis-Makassar. Aksara ini lebih sering digunakan untuk menulis tata aturan pemerintahan dan kemasyarakatan. Naskah ditulis pada daun lontar menggunakan lidi atau kalam yang terbuat dari ijuk kasar. Aksara lontara terdiri dari 23 huruf konsonan dan mempunyai vokal inheren ‘a’.

7. aksara Batak

Pada Kelima variasi aksara Batak terdapat beberapa perbedaan bentuk huruf, tanda baca dan namanya serta susunan abjad. Namun secara garis besar Aksara Batak dapat digolongkan kedalam dua kelompok, yaitu kelompok utara (Pakpak dan Karo) dan kelompok selatan (Toba, Mandailing, Simalungun) jika dilihat dari penggunaan beberapa variasi huruf yang digunakan, misalnya bentuk huruf “ha”, bentuk huruf “wa” dan bentuk huruf “ta” (lihat tabel).

Aksara Batak dapat dibagi menjadi tiga yaitu Ina Ni Surat (Aksara induk), Anak Ni Surat (Tanda diakritik) dan Angka.

1.      Ina Ni Surat (Aksara induk)

2.      Anak Ni Surat (Tanda diakritik) dan Angka

Dan masih banyak lagi aksara-aksara daerah yang ada di Indonesia yang kiranya perlu terus dilestarikan sebagai kekayaan budaya nusantara.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN MODA DARING LAGI UNTUK KELAS 7 MTsN 1 LANGKAT

DARI PTK KE MEDIA CETAK