Ijab Kabul Penulis dan Penerbit


Belajar Menulis Gelombang 9
Pertemuan 22           : Jumat, 08 Mei  2020
Waktu                         : Pukul 13.00 – 15.00 WIB
Pemateri                    : Joko Irawan Mumpuni (Direktur Penerbit AndiJogjakarta)
Topik                          : Proses Menerbitkan Buiku Ajar
Peresume                  : Nanda Candra Kirana, S.Pd

Oplah dalam Penerbitan buku
Oplah atau jumlah cetak buku mengindikasikan bagus tidaknya kualitas sebuah buku. Penerbit biasanya akan mencetak sebuah buku lebih dari 3.000 ekslamper, karena dengan demikian penerbit  akan mendapat keuntungan yang baik.
Dalam sebulan cukup banyak proposal buku yang masuk. Tentu penerbit dengan ragam dan standar kalkulasi hanya akan menerbitkan buku yang laris di pasar.

SOP Penulisan Buku
Ada beberapa tahapan yang harus diikuiti seorang penulis agar buku yang dihasilkan nantinya berkualitas.

1.       Buatlah sinopsis buku, sinopsis itu berisi konten buku, prasyarat untuk membaca, sasaran pembaca dan tujuan ditulisnya buku. Upayakan hanya dalam beberapa paragraf. Bila memungkinkan cukup hanya dengan satu paragraf
2.       Buat kerangka karangan/outline/daftar isi, hal ini bertujuan agar anda fokus pada materi, menjaga alur materi serta menghindari penambahan materi yang tidak perlu. Tulislah buku setelah anda memiliki daftar isi.
3.       Proyeksi pasar/pembaca buku anda, buat gambaran dalam bentuk angka. Apa kelebihan buku anda.
4.       Kenali pesaing anda. Sangat baik bila anda membaca buku yang mungkin sama dengan buku yang akan anda terbitkan. Coba cari kekuranagnnya dan kekurangan itu harus bisa dicover oleh buku anda.
5.       Buat CV penulis, ini penting sebagai nilai jual juga. CV mencakup latar belakang pendidikan penulis, prestasi dan profesi.
James Mitchner

Antara Plagiat dan Research
Bagi penulis pemula ada dilema yang  sangat menggangu. Khawatir kalau buku yang ditulis dicap sebagai hasil plagiat. Anda jangan khawatir, buku yang dibuat hanya dengan hanya 1 buku referensi itu disebut plagiasi namun bila dengan sumber yang banyak itu disebut sebagai research. Seorang penulis hebat James Mitchner berkata, I am not a very good writer but I am an excellent rewriter.

4 Pelaku dalam Penerbitan Buku
Ada empat pelaku utama dalam penerbitan buku yang keempatnya ini memilki kontribusi dan peran masing-masing :
1.       Penulis, sebagai pemilik ide dan karya
2.       Penerbit, pihak yang mengedit dan mencetak
3.       Distributor, toko buku atau pihak lainnya yang menjadi jembatan antara penulis dan pembaca
4.       Pembaca; penikmat ide kreatif seorang penulis

Alur Penerbitan Buku
1.       Naskah atau proposal naskah dikirim penulis ke penerbit  dengan mengikuti prosedur yang ditetapkan penerbit tujuan.
2.       Penerbit menilai naskah layak terbit atau tidak, bila tidak maka naskah akan dikembalikan kepada penulis
3.       Penerbit memberikan surat pemberitahuan dan membuat surat kesepakatan kerjasama.
4.       Penerbit melakukan proses editing, setting, dan pembuatan cover.
5.       Penerbit mencetak satu buku yang biasa disebut dame (buku yang sama persis dengan yang akan diterbitkan) dan menyerahkannya kepada penulis untuk dilakukan koreksi akhir.
6.       Penulis mengirimkan dame yang sudah dikoreksi ke penerbit
7.       Penerbit melakukan koreksi seperti yang diminta penulis, membuat film, meletakkannya di plate cetak dan siap dicetak.

4 hal yang didapat  seorang penulis
Saat bukunya sudah diterbitkan, seorang penulis akan mendapatkan 4 hal ini :
1.       Kepuasan
2.       Reputasi
3.       Karir, dan
4.       Uang

4 indikator penilaian buku layak terbit atau tidak
Untuk menerbitkan sebuah buku, penerbit akan menilai 4 indikator di bawah ini :
1.       Editorial dengan bobot 10 %
2.       Peluang potensi pasar 50 %
3.       Keilmuan 30 %
4.       Reputasi penulis 10 %

Buku yang sukses di pasar
Pasar pembaca buku memilki porsi yang cukup besar untuk kesuksesan sebuah buku. Untuk itu pasar menjadi tolak ukur utama bagi penerbit untuk menerbitkan sebuah buku. Ada empat kategori buku terkait hal ini :
1.       Buku dengan tema populer namun penulisnya populer, ini sangat diminati pasar
2.       Buku dengan tema populer namun penulis tidak populer, sangat cocok bagi penulis pemula
3.       Buku dengan tema tak populer namun penulis populer, buku seperti ini masih mungkin dijual karena didongkrak popularitas penulisnya.
4.       Buku dengan tema tak populer dan penulis yang tak populer juga, anda bisa ambil kesimpulan bagaimana nasib buku seperti ini.

Bagaimana mengetahui sebuah tema itu populer?
Anda bisa gunakan google tranding sebagai instrumen untuk mengetahui tema yang akan anda tulis termasuk tema populer atau tidak.

Gaya Selingkung
Gaya selingkung adalah gaya khas yang diterapkan oleh sebuah penerbit untuk menampilkan terbitannya. Gaya selingkung dalam sebuah penerbitan distandardisasi dalam bentuk buku yang biasa disebut buku gaya selingkung (house style book). Buku gaya ini kemudian menjadi rujukan bagi para editor, penulis/pengarang, dan staf pracetak.
Beruntunglah negara seperti Malaysia memiliki buku panduan gaya selingkung penerbitan (house style book) yang diterbitkan oleh Dewan bahasa dan Pustaka Malaysia. Buku yang berjudul Gaya Dewan itu sangat komprehensif sehingga dapat dijadikan rujukan penerbit-penerbit buku di Malaysia. Dengan demikian, penerbit buku di Malaysia tidak perlu bersusah payah menerbitakan buku gaya sendiri.
Bagaimana dengan Indonesia? Belum ada buku gaya selingkung yang dapat dijadikan rujukan secara nasional bagi penerbit buku di Indonesia. Sebenernya ada dua lembaga yang berkompeten membuat buku semacam ini, yaitu Pusat Perbukuan Depdiknas dan Pusat Bahasa Depdiknas. Namun, pada kenyataannya dua lembaga tersebut tidak menyusunnya. Alhasil, banyak penerbit yang bertumpu dalam gaya penerbitannya semata kepada kamus semacam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jelas, KBBI bukanlah buku gaya selingkung meskipun di dalamnya terkandung aturan tata bahasa dan beberapa lampiran yang dapat dijadikan bahan rujukan. (sumber : https://blog.typoonline.com/mengenal-gaya-selingkung-dalam-dunia-editor)

Kwadran Kategori Penulis
Secara umum ada dua kategori penulis. Penulis idealis; yang tidak mementingkan royalti dan penulis industrialis; mementingkan royalti. Berangkat dari hal itu kita bisa kelompokkan lagi penulis ke dalam 4 kategori :
1.       Idealis industrialis; memiliki prinsip-prinsip tertentu namun masih bisa diajak diskusi oleh penerbit
2.       Idealis tidak industrialis; agak susah diajak komunikasi untuk melakukan perubahan.
3.       Tidak idealis tidak industrialis; biasanya menyerahkan segalanya pada kebijakan penerbit
4.       Tidak idealis industrialis; sebenarnya penerbit paling suka dengan aktegori  ini,  ada ruang besar bagi penerbit untruk melakukan hal-hal yang dianggap menambah nilai jual.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN MODA DARING LAGI UNTUK KELAS 7 MTsN 1 LANGKAT

MENJADI GURU EKSPLORATIF MENCIPTAKAN POLA BELAJAR EFEKTIF DARI RUMAH